Empat Orang Tewas di Sumur Maut
Sabtu, 22 Juni 2013 – 01:14 WIB

Empat Orang Tewas di Sumur Maut
SUKABUMI - Empat warga Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal tewas di dalam sumur di Kampung Limus amis Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal, sekitar pukul 08.00 WIB, Jumat (21/6). Mereka adalah, Sudarma, 40; dan Acun, 19 warga Kampung Pasirpari Rt 01/04 Desa Pulosari; serta Mamat, 35 dan Edi, 35 warga Kampung Limus Amis RT 05/04 Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal. "Jenset ini tidak berfungsi karena di taruh di atas sumur. Supaya berfungsi, Sudarma menurunkan alat tersebut ke dalam sumur. Namun setelah diturunkan berulang kali alat itu tidak berfungsi secara baik. Mesinnya kadang hidup kemudian mati," ungkap Kepala Desa (Kades) Pulosari, Eko A Pujiarto.
Empat warga diduga menjadi korban gas beracun dari mesin penyedot air berupa jenset yang dipasang untuk menguras air di dalam sumur milik Rukmana, 45. Tidak hanya korban tewas, empat warga lain yang mencoba menolong terpaksa dilarikan ke Intalansi Gawat Darurat (IGD) Puskemas Kalapanunggal, sebab terkenda dampak keracunan.
Baca Juga:
Dari keterangan yang dihimpun, kejadian ini berawal ketika Sudarma dan Acun diminta tolong oleh Rukmana untuk menguras air di dalam sumur miliknya. Sebab menurut Rukmana, dua hari terakhir tercium bau bangkai tikus dari dasar sumurnya. Untuk memudahkan pekerjaan sebuah mesin Jenset yang digunakan untuk menyedot air.
Baca Juga:
SUKABUMI - Empat warga Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal tewas di dalam sumur di Kampung Limus amis Desa Pulosari Kecamatan Kalapanunggal, sekitar
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung