Empat Pelajar SMK Kena Begal, Satu Tewas Mengenaskan
Deni lari ke arah TKP dan terkapar bersimbah darah di Lr Mufakat 1, depan rumah Santoso, warga di sana. Sedangkan Erlangga dan Saputra mencari pertolongan ke Perumahan Dinas Deninteldam. "Anak saya sempat meninggalkan pakaiannya yang penuh darah di sana. Dia dan Saputra lalu ditolong dua perempuan yang membawa mereka ke Bidan Soraya,” beber Zazili.
Erlangga mendapatkan perawatan medis di sana. Kemudian dirujuk ke RSMH. Begitu juga Saputra. Keduanya mengalami luka bacok di kepala. Bahkan, Saputra hingga kemarin masih dalam dirawat, Erlangga sudah boleh pulang.
“Nah, Deni tidak ketemu, pagi tadi kami dapat kabar kalau dia meninggal,” beber Zazuli. Menurutnya, begitu berhasil melarikan diri, Imam langsung melapor kepada orang tuanya kalau dia dan ketiga temannya kena begal.
Mengajak teman-temannya, Imam kemudian mencari keberadaan Deni, Erlangga dan Saputra yang dikeroyok kawanan pelaku. “Kata Erlangga, pelakunya yang ia lihat sekitar enam orang naik dua motor, ada yang bonceng tiga,” tutur pria yang berprofesi sebagai PNS itu.
Namun, ucap Zazili, ada saksi dari warga yang melihat kalau kawanan pelaku berjumlah sekitar 18 orang, naik enam motor. Sementara itu, duka mendalam dirasakan Zaini (47) yang harus kehilangan anak bungsunya, M Deni Setiawan.
Sebelumnya, dia mengaku mimpi kehilangan ban sepeda motor dua kali. Tapi dia tak sadar kalau itu firasat akan kehilangan putranya tersebut. “Aku kira hanya mimpi biasa, ternyata pertanda anak bungsu aku meninggal di begal,” ucapnya di Instalasi Jenazah RS Bhayangkara Palembang.
Biasanya, Deni akan datang ke rumahnya seminggu sekali. “Saya pisah dengan ibunya,” jelas Zaini. Tapi, sebelum kejadian ini, Deni datang tiga kali seminggu. Bahkan pelajar SMK itu sempat minta uang Rp300 ribu kepadanya dengan alasan akan berangkat ke Pagaralam.
Tapi Zaini hanya punya Rp200 ribu dan sebanyak itulah yang diberikannya. Putranya itu lalu pulang ke rumah mantan istrinya yang tinggal di Jl Ponorogo, Kelurahan Sukajaya, Sukarami. “Pagi tadi (kemarin pagi) jam 6 saya baru dapat kabar kalau anak aku meninggal dibegal dari kawannya Deni,” tandasnya
Kawanan begal kembali beraksi di Jalan Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang, depan Perumahan Dinas Deninteldam, Sumatera Selatan, Senin (9/7).
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen