Empat Pembunuhan Dalam 24 Jam
Jumat, 29 Juli 2011 – 10:34 WIB
JAKARTA-Kriminalitas di Jakarta makin mengkhawatirkan. Bayangkan, dalam seharian kemarin (28/7) terjadi empat kasus pembunuhan. Hingga kemarin, empat kasus pembunuhan itu belum terungkap polisi baik motif maupun pelakunya. Kasus pembunuhan itu diawali tewasnya seorang pelajar kelas 1 SMA Negeri 66 Kampung Melayu Jakarta Timur dengan luka tusukan di dada.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Baharudin Djafar mengatakan, sebelumnya korban terlibat tawuran dengan pelajar SMK Satya Bhakti di Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (27/7) pukul 19:00 malam. Dalam tawuran itu, korban dikeroyok dan mendapat tusukan di dada. Korban pun ambruk bersimbah darah. Sedangkan para pelaku langsung berhamburan kabur.
Baca Juga:
Oleh rekan-rekannya korban dilarikan ke RS Agung, Manggarai. Namun setiba di rumah sakit pelajar malang itu tidak tertolong dan tewas. Korban yang tinggal di Gang Sawo, Jalan Dr Saharjo Tebet Jakarta Selatan langsung dijemput keluarganya untuk dibawa pulang dan dikebumikan. ”Identitas pelaku sudah diketahui dan saat ini masih dalam pengejaran tim reserse Polsek Tebet,” terang Djafar juga.
Pembunuhan lain yang juga terjadi di hari yang sama hanya berselang empat jam menimpa seorang warga bernama Yusuf, 23, yang tewas setelah dipukul, Fauzi alias Oji, 30, yang tengah mabuk minuman keras (miras). Pembunuhan ini terjadi Kamis (28/7) dinihari di Jalan Pembangunan Cipinang Melayu, Kampung Makasar Jakarta Timur.
JAKARTA-Kriminalitas di Jakarta makin mengkhawatirkan. Bayangkan, dalam seharian kemarin (28/7) terjadi empat kasus pembunuhan. Hingga kemarin, empat
BERITA TERKAIT
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Gagalkan 9 Kilo Sabu-Sabu Beredar di Kota Bandung
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Kronologi Pemicu Perselisihan Ojol vs Opang di Cibiru Hilir Bandung
- Selundupkan Narkoba dalam Hijab ke Lapas Tulungagung, MM Ketahuan Petugas
- Tim Penasihat Hukum Harvey Moeis Minta Hakim Bijaksana Ambil Keputusan