Empat Pemda Terima Penghargaan Daerah Inovatif
Kawin-Cerai Wajib Tanam Pohon, Masuk Nominator
Kamis, 16 Desember 2010 – 04:04 WIB
Bupati Solok Syamsu Hasim mengandalkan program pembentukan unit kerja yang khusus melakukan pengadaan barang dan jasa. Katanya, ini untuk menghentikan budaya di kalangan pejabat yang membeda-bedakan lingkup kerja atas kategori "basah", setengah basah, dan "kering". Dengan cara ini, SKPD-SKPD tidak ada yang berurusan dengan tender. Sedang Wako Surakarta Joko Widodo tidak hadir.
Yang sengat menarik paparan Bupati Garut, Aceng Fikri. Bupati yang masih cukup muda ini bisa masuk 12 besar lewat programnya yang mewajibkan pasangan yang nikah untuk menanam 10 pohon. "Dan 50 pohon bagi yang cerai," ujarnya. Dikatakan, program ini sejak 2009 telah berhasil menghijaukan lahan 1500 hingga 2000 hektar, yang sebelumnya gundul.
Dikatakan, cara ini untuk menekan dua problem utama daerahnya, yakni tingginya angka perkawinan dan perceraian. "Rata-rata ada 27 ribu pasangan yang nikah dalam setahun," cetusnya. Dikatakan, program ini sama sekali tidak mendapat penentangan dari warganya. Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni menimpali, "Yang poligami mestinya juga disuruh tanam 2000 pohon." Sedang Bupati Wakatobi, Hugua, menjelaskan mengenai gebrakannya menjadikan kawasan bawah laut Wakatobi sebagai pusat wisata yang sangat terkenal. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) kembali memberikan penghargaan Pemerintah daerah Inovatif atau Innovative Government Award (IGA) 2010
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal