Empat Pilar Berbangsa Jangan Hanya Teori
jpnn.com - BEKASI - Pemahaman tentang pilar-pilar kebangsaan dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia), jangan hanya sekedar teori. Tapi harus bisa diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu dikatakan politikus Partai Golkar Ade Komarudin, dalam acara sosialisasi pilar-pilar berbangsa dan bernegara, di SMU Negeri 1, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (13/12).
"Empat pilar itu menurut saya tidak boleh sebatas teori saja, tapi harus dibumikan, diimplementasikan karena empat pilar itu adalah kepribadian bangsa kita dan falsafah hidup kita," ujar Ade Komarudin.
Pancasila, lanjutnya, sangat penting karena kedudukannya sebagai falsafah Bangsa dan Negara Indonesia. "Dimana pun kita berada, Pancasila adalah ideologi kita," tegasnya.
Selain itu, lanjut Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi ini menjelaskan, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah pilar yang juga penting untuk membangun kekuatan dan menyatukan Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Yang tak kalah penting lanjutnya, adalah komitmen bangsa ini terhadap UUD 1945 yang hanya boleh diubah batang tubuhnya saja.
"Pembukaan tidak boleh diubah. Yang bisa diubah hanya batang tubuhnya. Kalau pembukaan diubah sama dengan pengubahan ideologi dan ideologi kita bukan Pancasila lagi," paparnya.
Selain itu, kepada peserta sosialisasi pilar-pilar berbangsa dan bernegara, Ketua Fraksi Golkar di DPR itu juga menyinggung soal Perppu Pilkada. Menurut dia, tidak ada yang salah dalam penyelenggaraan Pilkada melalui DPRD maupun secara langsung.
BEKASI - Pemahaman tentang pilar-pilar kebangsaan dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia),
- PPATK Bicara soal Pemblokiran Rekening Bank terkait Judi Online
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Salah Tafsir Gaji Guru Naik 2025, Skema Pendapatan PPPK Paruh Waktu Belum Jelas
- Indonesia - Australia Masif Menjalin Kerja Sama Bilateral, Anggota DPD RI Lia Istifhama Merespons