Empat Pilar Ini Bisa Memuluskan Rencana Pembangunan Food Estate
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Institut IPB University Dwi Andreas Santosa mengatakan terdapat empat pilar yang mampu memuluskan program Food Estate yang salah satunya digawangi oleh Kementerian Pertanian.
Adapun keempat pilar untuk food estate yang dimaksud Dwi Andreas. Pertama, kesesuaian serta kelayakan tanah dan agroklimat.
"Kalau lahan masam perlu dikapur, misalnya, butuh tambahan bahan organik," kata Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) itu.
Menurutnya, ada tiga jenis lahan marjinal di Indonesia yang bisa dikembangkan menjadi lahan pertanian bukaan baru.
Yaitu lahan rawa dan gambut, tanah sulfat masam, serta tanah masam.
Kemudian pilar kedua, ialah kesesuaian infrastruktur untuk menunjang kebutuhan usaha tani.
"Bukan hanya irigasi, tetapi juga untuk usaha tani. Untuk transportasi hasil dan input," sambungnya.
Lalu pilar ketiga, yaitu kelayakan budidaya dan teknologi. "Teknologi pendampingnya, seperti pemupukan dan pengendalian hama. Hama itu luar biasa banyak untuk lahan yang baru dibuka," katanya.
Saat ini program Food Estate mengambil lokasi di dua provinsi, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam
- Menko Pangan Zulhas Sidak di Lampung, Petani dan Kios: Pupuk Melimpah, Alhamdulillah
- Presiden Prabowo dan PM Wong Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Singapura
- Rapat Bareng Mentan, Legislator Ini Ingatkan Soal Kegagalan Food Estate Terdahulu