Empat Pilar Strategis untuk Membangun Kepemimpinan Nasional

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar Hardi Susilo mengatakan, pada masa Orde Baru, ada penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan yang disebut Penataran P4.
Namun, kegiatan tersebut dihapus pada era reformasi.
"Karena metode kegiatannya indoktrinisasi," kata Hardi dalam Sosialisasi Empat Pilar di Resimen Mahasiswa di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Sabtu (7/10).
Dia menambahkan, pada masa itu, Pancasila bisa digunakan untuk kepentingan politik seperti membungkam kekritisan masyarakat.
"Pada masa itu, ada kelompok masyarakat yang diserang dengan sebutan tak pancasilais," imbuhnya.
Hal itu terus berlanjut sehingga selepas Orde Baru orang tak berani bicara Pancasila.
Sebab, mereka akan ketakutan jika disebut sebagai orang Orde Baru.
Hardi merasa senang karena saat ini MPR mempunyai metode sosialisasi Pancasila yang berbeda.
Anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar Hardi Susilo mengatakan, pada masa Orde Baru, ada penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan Penataran P4
- Panitia Adhoc MPR dan Aspirasi Suara Masyarakat
- Waka MPR: Presiden Prabowo Sudah Pertimbangkan Secara Baik & Terukur untuk IKN
- MPR Targetkan Pembahasan Substansi dan Bentuk Hukum PPHN Tuntas Pada Agustus 2025
- Ketua KWI dan Ketua PGI Hadiri Perayaan Natal Bersama di Lingkungan Parlemen RI
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda