Empat Reaktor Nuklir Jepang Segera Ditutup
Kamis, 31 Maret 2011 – 06:00 WIB

Empat Reaktor Nuklir Jepang Segera Ditutup
TOKYO - Jepang kembali mengambil langkah strategis untuk menanggulangi krisis nuklir akibat gempa bumi dan tsunami 11 Maret. Kemarin (30/3), perusahaan operator PLTN Daiichi menyatakan, akan menutup empat di antara enam reaktor yang gagal dibenahi dalam tiga pekan terakhir. Kemarin, pemerintah meminta agar Tepco segera memberlakukan langkah-langkah baru untuk pengamanan. Langkah-langkah yang harus diselesaikan pada akhir April tersebut diantaranya, mempersiapkan cadangan listrik, jika terjadi kekurangan pasokan. Selain itu, perusahaan operator juga harus menyiagakan armada pemadam kebakaran setiap waktu untuk memastikan proses pendinginan dua reaktor yang tersisa.
Tokyo Electric Power (Tepco) mengumumkan, reaktor 1-4 tidak bisa lagi dikendalikan. Masyarakat lokal akan dilibatkan untuk membahas tentang kelanjutan reaktor 5-6. Tingkat radiaktif yang membahayakan telah terdeteksi di sekitar wilayah PLTN.
Baca Juga:
Menteri Sekreataris Kabinet Yukio Edano menyatakan, para ahli tengah membahas kemungkinan untuk menyelimuti bangunan reaktor di PLTN Daiihi dengan material khusus. Tujuannya untuk menghentikan penyebaran paparan radioaktif.
Baca Juga:
TOKYO - Jepang kembali mengambil langkah strategis untuk menanggulangi krisis nuklir akibat gempa bumi dan tsunami 11 Maret. Kemarin (30/3), perusahaan
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia