Empat Sekawan

Oleh: Dahlan Iskan

Empat Sekawan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan demikian kompleks Emerald Court milik Supertect Co ini berisi 15 tower 9 lantai dan 2 tower 40 lantai.

Empat kakek tadi mulai protes. Dua gedung itu menghalangi pemandangan apartemen mereka. Akan tetapi developer tidak peduli. Terus membangunnya.

Melihat proyek itu kian hari kian tinggi empat kakek mulai mengajukan gugatan ke pengadilan. Mereka pun mendatangi tetangga rumah. Dari pintu ke pintu. Minta donasi. Hanya sekitar Rp 5.000/rumah. Untuk biaya beperkara.

Sebagai lokasi baru di kawasan ekonomi khusus, Noida belum punya pengadilan.

Pengadilannya masih ikut Uttar Pradesh. Di kota Allahabad. Jauh sekali. Kalau naik kereta perlu waktu 13 jam.

Donasi tadi hanya untuk beli tiket naik kereta api. Kelas ekonomi.

Setiap kali sidang Empat Sekawan tadi pergi ke Allahabad. Kesibukan utama mereka memang hanya itu. Mereka sudah pensiun. Jangan anggap enteng pensiunan.

Empat hari sebelum sidang pun mereka sudah diskusi dengan ahli hukum. Juga ahli tata kota. Atau mencari data tentang izin bangunan.

Mahkamah Agung memutuskan: dua tower itu harus dirobohkan tahun ini juga, padahal dua gedung itu sudah 32 lantai dengan investasi Rp 2 triliun lebih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News