Empat Sungai di Bekasi Masih Meluap
jpnn.com - BEKASI - Bekasi masih dilanda banjir. Meski sebagian titik banjir mulai surut, tapi beberapa daerah yang ada di tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi masih terendam air setinggi 60 centimeter hingga satu meter.
Luapan banjir itu disebabkan karena empat sungai yang melintasi wilayah itu masih meluap.
Hingga kemarin (22/1), warga masih banyak yang mengungsi. Sungai yang menjadi penyebab banjir di tujuh kecamatan itu adalah Kali Bekasi, Kali Citarum, Kali Ciherang, dan Kali Kanal Bekasi. Sedang, tujuh kecamatan yang mengalami banjir yakni Muaragembong, Cabangbungin, Babelan, Pebayuran, Cibitung, Sukawangi dan Kecamatan Sukakarya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sahat Banjar Nahor mengatakan, banjir paling parah terjadi di tiga wilayah di Kecamatan Muaragembong dengan ketinggian air mencapai satu meter.
”Kalau enam kecamatan lainnya banjir sudah mulai surut. Paling tinggi air 60 centimeter,” katanya saat dihubungi, kemarin (22/1).
Tapi saat ini pemerintah daerah, kata Sahat juga, sudah mengirim karung berisi pasir untuk mengantisipasi tanggul jebol. Pasalnya, ada beberapa tanggul yang rawan jebol seperti tanggul aliran Kali Citarum. Apalagi, tanggul yang ada belum permanen. ”Tanggul itu mengaliri pemukiman di Muaragembong dan Cabangbungin,” cetusnya.
Sementara, untuk warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan, kata Sahat juga, mengalami banjir dair Kali Bekasi. Aliran sungai atau kali itu bermuara di Desa Pantai Urip Jaya sebelum ke laut. "Aliran Kali Bekasi berasal dari air kiriman Bogor yang melintasi Kota Bekasi,” katanya.
Sedangkan banjir di Kecamatan Pabayuran, Cabangbungin dan Muaragembong akbiat luapan Kali Citarum. Sedangkan Kali Ciherang tambah Sahat, menyebabkan banjir di Kecamatan Sukakarya, Cabangbungin dan Muaragembong. Menurut catatan BPBD Kabupaten Bekasi, banjir yang merendam selama Januari 2014 ini terjadi di 20 kecamatan dan 78 desa.
Korban bencana banjir mencapai 238 ribu jiwa. Sedang, jumlah pengungsi mencapai 21 ribu jiwa. Saat ini, pemerintah daerah sudah mendapat bantuan beras sebanyak 1 ton dan 26 ribu dus mie instan dan makanan siap saji dari Kementrian Sosial untuk disalurkan kepada korban banjir.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Minarno meminta kepada eksekutif segera mengirim bantuan. Pasalnya, bantuan kepada warga saat ini masih sangat minim. "Banyak warga yang berada di pos pengungsian, harus segera diberikan bantuan,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, pemerintah daerag sangat lamban menangani korban banjir. Wilayah pesisir utara, diakui Taih masih terendam banjir hingga kemarin (22/1) sore. Tetapi, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin tidak ada perhatian kepada warganya.
"Seharusnya dia (Bupati Neneng, Red) turun langsung melihat korban banjir,” tandasnya. (dny)
BEKASI - Bekasi masih dilanda banjir. Meski sebagian titik banjir mulai surut, tapi beberapa daerah yang ada di tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS