Empat Tahun Teliti Gelatin Ikan untuk Gantikan Babi

Empat Tahun Teliti Gelatin Ikan untuk Gantikan Babi
Empat Tahun Teliti Gelatin Ikan untuk Gantikan Babi
Dalam riset terkait halal, pria asal Medan yang menjadi dosen terbaik IIUM 2010 itu pernah memenangi medali emas dalam kompetisi inovasi di Jenewa pada 2006. Saat itu, risetnya tentang metode cepat menganalisis lemak babi. Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) 1993 tersebut juga meraih posisi kedua dalam Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009 di Bangkok.

 

Dalam kompetisi penelitian halal tingkat dunia itu, pria yang kini berpangkat profesor madya tersebut mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering IIUM. Untuk bisa menghasilkan penelitian yang memperoleh podium teratas dalam forum halal internasional itu, Irwandi membutuhkan sedikitnya empat tahun penelitian.

 

Setiap kali mendapat penghargaan atas penelitian yang dilakukan, dia selalu menyertakan nama Indonesia. "Menjadi bagian dari bangsa Indonesia itu membanggakan dan tak ternilai," ujarnya . Ketika ditanya mengapa mendalami penelitian tentang halal, Irwandi mengungkapkan, berpartisipasi dalam penelitian halal adalah hal mulia. Dari kacamata Islam, dia bangga bisa mengembangkan terobosan bagi umat Islam untuk mendapatkan akses yang lebih luas pada produk halal.

 

Di sisi lain, lanjut dia, halal memiliki potensi tinggi karena sudah menjadi tren industri di dunia yang kini tertarik menghasilkan produk halal. Baik untuk makanan, minuman, obat-obatan, maupun produk kosmetik. "Di sisi lain, mereka terbentur akses untuk mendapatkan sertifikasi halal karena kebanyakan bahan bakunya melibatkan gelatin babi yang jelas haram," jelasnya.

 

Sepuluh tahun berkarir di Malaysia sebagai peneliti, semangat merah putih Dr Irwandi Jaswir masih belum luntur. Setiap kali mendapat penghargaan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News