Empat Tahun Teliti Gelatin Ikan untuk Gantikan Babi
Selasa, 27 Juli 2010 – 09:27 WIB
Dalam riset terkait halal, pria asal Medan yang menjadi dosen terbaik IIUM 2010 itu pernah memenangi medali emas dalam kompetisi inovasi di Jenewa pada 2006. Saat itu, risetnya tentang metode cepat menganalisis lemak babi. Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) 1993 tersebut juga meraih posisi kedua dalam Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009 di Bangkok.
Dalam kompetisi penelitian halal tingkat dunia itu, pria yang kini berpangkat profesor madya tersebut mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering IIUM. Untuk bisa menghasilkan penelitian yang memperoleh podium teratas dalam forum halal internasional itu, Irwandi membutuhkan sedikitnya empat tahun penelitian.
Setiap kali mendapat penghargaan atas penelitian yang dilakukan, dia selalu menyertakan nama Indonesia. "Menjadi bagian dari bangsa Indonesia itu membanggakan dan tak ternilai," ujarnya . Ketika ditanya mengapa mendalami penelitian tentang halal, Irwandi mengungkapkan, berpartisipasi dalam penelitian halal adalah hal mulia. Dari kacamata Islam, dia bangga bisa mengembangkan terobosan bagi umat Islam untuk mendapatkan akses yang lebih luas pada produk halal.
Di sisi lain, lanjut dia, halal memiliki potensi tinggi karena sudah menjadi tren industri di dunia yang kini tertarik menghasilkan produk halal. Baik untuk makanan, minuman, obat-obatan, maupun produk kosmetik. "Di sisi lain, mereka terbentur akses untuk mendapatkan sertifikasi halal karena kebanyakan bahan bakunya melibatkan gelatin babi yang jelas haram," jelasnya.
Sepuluh tahun berkarir di Malaysia sebagai peneliti, semangat merah putih Dr Irwandi Jaswir masih belum luntur. Setiap kali mendapat penghargaan,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408