Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (1)

Sembuh dari Gila, Sukses Kelola Warung Kopi di Pantai

Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (1)
Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (1)
Menurut dia, masjid itulah satu-satunya yang masih utuh. Bangunan sekitarnya sudah hancur. Dia mengaku pernah melihat foto kerusakan akibat tsunami meluas dengan masjid utuh di tengah. ”(Masjidnya) ya Babul Jannah ini,” ungkapnya.

Saat bertahan di atap masjid, Muhari melihat seorang anak seusia putrinya, Wiwiek, berlari menjauh dari pantai. Bajunya compang-camping. Muhari yang mengira itu anaknya lalu memanggil-manggil dari atas masjid. Tapi, tak ada jawaban. Tiba-tiba datang gelombang susulan dan wanita itu pun lenyap. ”Saat itu saya mau turun. Kalau jadi, saya sudah tak di sini (meninggal),” akunya.

Setelah gelombang mereda, sorenya Muhari dengan dibantu Brimob turun dari atap masjid. Pakaiannya koyak di mana-mana, kepala dan tubuhnya berdarah penuh luka. ”Sejak saat itu saya tidak berjumpa anak-anak dan istri,” katanya.

Muhari tak mau hanya melihat masa silam. Sebab, kini dia sudah punya istri baru dan anak yang masih kecil. Dia bertekad membawa keluarga barunya menatap masa depan bumi Serambi Makkah yang lebih baik. ”Beruntung saya bisa bangkit. Ini yang saya syukuri,” katanya bersyukur.

Bulan ini warga Aceh akan memperingati empat tahun bencana tsunami yang memorakporandakan kampung halaman mereka. Inilah satu kisah dari mereka yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News