Empat Tahun Tsunami, Kisah Mereka yang Bangkit dari Titik Nol (2)
Sabut Kelapa yang Menopang Hidup Para Tetangga
Kamis, 04 Desember 2008 – 11:39 WIB
Musibah tsunami membuat seorang pengusaha kecil di Kabupaten Aceh Besar kehilangan segala-galanya. Lewat perjuangan yang gigih, dia berhasil menjalankan kembali usahanya. Kuncinya, motivasi untuk menyiapkan masa depan yang baik bagi anak-anaknya.
BAHARI, Aceh Besar
NAMA Jamil Z.A. bagi warga Desa Lamnga, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, sudah sangat familier. Terbukti, begitu Jawa Pos bertanya tentang lokasi rumah pengusaha kecil itu, warga yang sedang minum kopi di warung pinggir pantai Jalan Krueng Raya Km 12,5 pun langsung tanggap.
’’Masuk saja, lalu belok kanan. Rumahnya dekat kios,’’ ujar seorang warga seraya menunjuk jalan masuk kampung.
Di desa itu, Jamil dikenal warga sebagai pengusaha keset dan pel dari bahan sabut kelapa. Siang itu, pria berkacamata tersebut bersiap mengirimkan produk kesetnya ke toko langganan di Banda Aceh. ’’Untung Bapak datang, tiga menit lagi saya sudah pergi ke Banda (Banda Aceh),’’ kata Jamil seraya mempersilakan Jawa Pos masuk ke kantornya.
Kemajuan usaha Jamil bisa dilihat dari rumahnya yang cukup bagus, ada gudang, kantor, bahkan mobil nangkring di garasi rumahnya. ’’Kami harus bekerja ekstrakeras untuk bisa seperti ini,’’ ungkapnya.
Musibah tsunami membuat seorang pengusaha kecil di Kabupaten Aceh Besar kehilangan segala-galanya. Lewat perjuangan yang gigih, dia berhasil menjalankan
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara