Empat Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional untuk empat tokoh dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2017 di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/11).
Keempat tokoh tersebut adalah (Alm) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari Nusa Tenggara Barat (NTB), (Alm) Laksamana Malahayati (Aceh), (Alm) Sultan Mahmud Riayat Syah (Kepri), dan (Alm) Prof. Lafran Pane (DIY).
Penyerahan plakat tanda gelar pahlawan diserahkan Presiden kepada para ahli waris sesuai dengan Petunjuk Presiden kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan berkenaan dengan hasil sidang III pada 19 Oktober 2017 yang dituangkan ke dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 115/TK/2017 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional.
SK Presiden tersebut menetapkan menganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada empat nama tersebut sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa yang semasa hidupnya telah memimpin. Selain itu, melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dengan tindakan lain untuk mencapai, merebut, memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Alm Muhammad Zainuddin adalah seorang ulama karismatik dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga pendiri Nahdlatul Wathan. Nahdlatul Wathan merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Lombok.
Muhammad Zainuddin berhasil mengubah masyarakat NTB dari keyakinan semula bermayoritas animisme, dinamisme menuju masyarakat yang Islami.
Sedangkan Malahayati atau Keumalahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Keumalahayati merupakan wanita pertama di dunia yang pernah menjadi seorang laksamana. Pada tahun 1585-1604, Malahayati menjabat sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Kemudian, Sultan Mahmud Riayat Syah adalah tokoh Kepulauan Riau yang dikenal sebagai sosok yang gigih mengusir Belanda. Dia merupakan raja ke delapan dan terakhir dari Kesultanan Melaka. Sultan Mahmud dipilih jadi raja menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayad Syah I.
Empat tokoh tersebut adalah (Alm) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, (Alm) Laksamana Malahayati, (Alm) Sultan Mahmud Riayat Syah, dan (Alm) Prof. Lafran Pane.
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Napoleon Der Bataks: Kisah Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih
- 6 Syarat Khusus Pahlawan Nasional dan Hak Prerogatif Presiden: Perspektif Napoleon Der Bataks
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- PUI Usulkan Margono Djojohadikusumo Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
- Gelar Bedah Buku, PARA Syndicate & NCBI: Tuan Rondahaim Saragih dari Simalungun agar Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional