Empu Sungkowo, Satu-satunya Empu Keris Jogjakarta
Sudah Full Order hingga 2012
Selasa, 23 November 2010 – 07:51 WIB
Karena itu, daftar pesanan Sungkowo begitu panjang. Kalau Anda pesan sekarang, keris baru jadi pada 2013. "Soalnya, sampai 2012 sudah penuh," ungkap bapak tiga anak itu. Sebab, membuat keris memang tak instan. Tak ada alat cetak besi untuk keris, misalnya. "Paling cepet, saya buat 40 hari," tutur Sungkowo.
Maklum, sebagai seorang empu, Sungkowo tak pernah membuat keris secara masal. Satu bilah adalah satu karya spesial. Satu keris dibuat dengan jiwa dan raga secara total. Itu tak berlebihan. Kepada seorang pemesan keris, Sungkowo pasti tanya banyak hal. Wawancara. Misalnya, tanya weton (hari kelahiran). Itu akan disesuaikan dengan dapur (motif) keris yang akan dibuat.
Pemesan juga ditanya tentang tujuannya. Apakah keris itu nanti digunakan untuk membantu meraih cita-cita, dijadikan piandel (pendorong psikologis) untuk memakmurkan daerah, atau dimanfaatkan supaya hasil panen lebih banyak. Memang banyak yang percaya bahwa keris dengan dapur tertentu punya daya piandel yang cespleng untuk sebuah maksud. Itu berlaku untuk yang percaya. "Keris niku dhewe-dhewe (Keris itu punya daya sendiri-sendiri, Red)," ungkapnya. Biasanya, keris yang pas untuk membantu meraih cita-cita panjang dan hanya punya tiga luk (lekuk). Maknanya, agar keinginan pemilik lekas tercapai.
Sungkowo menjelaskan, dalam pembuatan keris beneran, mutlak keris harus custom, sesuai dengan pemesan. Untuk itu, Sungkowo menyatakan harus melakukan penjiwaan terhadap keris pesanan tersebut. "Setelah mengumpulkan bahan-bahan, saya berpuasa tiga hari," terang dia. Puasa itu dilakukan agar batinnya bersih dan bisa menjiwai pembuatan keris.
Empu Sungkowo Harum Brojo benar-benar seorang empu keris tulen. Dia membuat keris dengan jiwa-raganya. Keris dibikin satu per satu dengan laku khusus,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408