Empu Sungkowo, Satu-satunya Empu Keris Jogjakarta
Sudah Full Order hingga 2012
Selasa, 23 November 2010 – 07:51 WIB
Sebelum membuat keris, Sungkowo memanjatkan doa awal. Apa doanya? Empu Sungkowo tak mau menyebutkannya. "Yang jelas, campuran bacaan Jawa dan bahasa Arab," ujar dia. Doa tersebut adalah langkah awal di antara 53 langkah lain sebelum keris itu jadi dan diserahkan kepada pemesan.
Setelah berpuasa tiga hari, dia memasuki ruang tempa. Ruang tersebut berada di sisi paling barat rumah Sungkowo. Ruang itu berukuran 4 x 6 meter. Tak ada perubahan berarti sejak Empu Djeno, ayah Sungkowo, berkarya di ruang tempa tersebut.
Ruang itu memang tak bisa meninggalkan kesan tradisional. Ada tungku di situ. Sederhana. Seperti luweng (tungku masak) orang desa. Meski begitu, tungku tradisional itu bisa menghasilkan panas hingga 1.300 derajat Celsius. Batu meteor pun luruh. Saat dijumpai Jawa Pos kali pertama, Sungkowo menempa batu meteor. Bahan mineral luar angkasa tersebut memang salah satu unsur penting dalam racikan bahan keris. Meteor adalah salah satu bahan yang berperan menentukan pamor keris. Karena itu, meteor atau watu lintang (batu bintang) juga kerap disebut watu pamor (batu pamor).
Pamor adalah tekstur di badan keris. Warnanya, biasanya, kontras hitam-putih. Pun, corak itulah yang akhirnya punya nama tertentu. Ada yang disebut Ngulit Semangka (seperti motif kulit semangka), Banyu Mili (seperti air mengalir), dan Beras Wutah (bak beras tumpah). Sebagian orang percaya bahwa pamor itu menentukan khasiat keris. Yang berpamor Banyu Mili dianggap punya tuah melancarkan rezeki.
Empu Sungkowo Harum Brojo benar-benar seorang empu keris tulen. Dia membuat keris dengan jiwa-raganya. Keris dibikin satu per satu dengan laku khusus,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408