Enam Calon Hakim Agung Lolos di DPR

jpnn.com - JAKARTA - Rapat pleno komisi III DPR, Kamis (2/7), memutuskan enam calon hakim agung yang direkomendasikan Komisi Yudisial (KY) lolos fit and proper test dan akan disahkan dalam sidang paripurna DPR.
Keputusan itu tetap diambil dalam pleno yang dipimpin Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin. Kendati sebelumnya dalam penyampaian pandangan fraksi-fraksi, ada tiga dari enam hakim yang ditolak oleh fraksi Gerindra. Sementara 9 fraksi lain setuju.
Penolakan dari fraksi partai pimpinan Prabowo Soebianto diberikan pada tiga calon yakni Suhardjono, Wahidin, Maria Anna Samiyati. Tiga lainnya mendapat persetujuan.
"Beberapa nama yang pernah terisi diajukan, tetapi beberapa di antaranya belum menunjukkan kapasitas dan kompetensi sebagaimana mestinya. Fraksi Partai Gerindra memberikan persetujuan kepada calon hakim agung Sunarto, Yosran, dan A Mukti Arto," kata Sufmi Dasco Ahmad membacakan keputusan fraksi Gerindra.
Karena penolakan hanya dari satu fraksi, Aziz Syamsuddin lantas mengambil sikap meminta pendapat seluruh fraksi apakah keenam calon bisa diterima atau ditolak. Hasilnya, peserta rapat setuju menerima keseluruhan.
"Apakah keenam calon ini dapat kita setujui dan kita ajukan dalam paripuirna terdekat?," tanya Aziz, yang dijawab "setuju" oleh pleno. Dengan demikian keenam calon akan dibawa ke dalam sidang paripurna DPR untuk disahkan.(fat/jpnn)
JAKARTA - Rapat pleno komisi III DPR, Kamis (2/7), memutuskan enam calon hakim agung yang direkomendasikan Komisi Yudisial (KY) lolos fit and
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Jabar Janji Sikat Premanisme di Kawasan Industri & Pabrik, Wamenaker: Dapat jadi Contoh
- Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD Malut, Wakapolres Kompol S Dicopot
- Heboh Oknum Anggota DPRD Malut Diduga Selingkuh dengan Wakapolres, Alamak
- Waka MPR Ibas Berharap Tukin Segera Dicairkan Demi Kesejahteraan Dosen di Indonesia
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya