Enam Guru Honorer di Banten Dipecat, Indikasi Rezim Jokowi Panik
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Dhimam Abror prihatin atas nasib enam guru honorer di Kabupaten Tangeran, Banten, yang dipecat karena berpose salam dua jari dan pamer stiker Prabowo - Sandiaga
Menurut Dhimam, pemecatan itu itu menandakan rezim Jokowi dilanda ketakutan. Rezim Jokowi khawatir, tampuk kepemimpinan Indonesia, bakal berganti wajah setelah pemilihan presiden 2019.
"Ini jelas rezim yang panik. Kekalahan mereka sudah di depan mata dan perlawanan rakyat sudah meluas di mana-mana," kata dia saat dihubungi jpnn, Selasa (26/3).
Dia menuturkan, pemecatan tersebut justru bakal berimbas pada elektabilitas capres petahana tersebut. Dia meyakini, guru honorer tidak akan memilih Jokowi dalam pilpres 2019.
BACA JUGA: Ancam Kerahkan 100 Ribu Honorer K2 Pendukung Prabowo – Sandi
"Guru honorer semuanya pasti menolak Jokowi. Aparatur sipil negara (ASN) pun, tidak akan ada yang pilih Jokowi. Semakin rakyat ditekan semakin melawan," ungkap dia.
Koordinator Hononer K2 Indonesia Bhimma kembali mengkritisi kebijakan pemerintah. Ini setelah bermunculan fakta-fakta yang menunjukkan ketidakadilan dalam menjalankan aturan netralitas.
Dia mencontohkan guru agama Islam di Semarang yang nyata-nyata mendukung Jokowi dan berpose salam satu jari malah tidak ditindak. Tidak ada pemberian sanksi bagi para guru agama Islam tersebut.
Menurut kubu BPN Prabowo – Sandiaga, pemecatan terhadap enam guru honorer di Banten indikasi rezim Jokowi panik.
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II Pemkot Mataram Dibuka, Ini Pesan Pak Taufik Priyono
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?
- Tak Lulus Seleksi Administrasi, 218 Pelamar PPPK Pemkot Batam Mengajukan Sanggahan
- 2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan
- Info BKN soal Masa Sanggah PPPK 2024, Honorer Database BKN Simak ya