Enam Hal Ini Bisa Dilakukan Jokowi agar Kekecewaan Rakyat Terobati
jpnn.com - JAKARTA - Dosen ekonomi politik di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Yudhie Haryono mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang merosotnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan saat ini. Kekecewaan pun semakin bertambah setelah keputusan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang menyusahkan masyarakat bawah.
Yudhie menyebut kekecewaan demi kekecewaan telah membuat publik semakin ragu bahwa Jokowi akan mampu merealisasikan janji-janji di masa kampanye. Meski Jokowi sudah menunjukkan upayanya memperbaiki kondisi, namun Yudhie menyebut upaya itu belum menyentuh substansi.
"Era blusukan sudah. Cari investor asing, sudah. Kerja kartu sudah. Ujungnya program kenaikan harga BBM, juga sudah. Lalu, kenapa tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi-JK menurun? Jawabannya adalah karena kerja itu berbasis nasionalisme karitatif atau pinggiran," katanya dalam pesan instan BlackBerry ke media, Selasa (18/11).
Namun demikian Yudhie mengatakan bahwa belum terlambat bagi Jokowi untuk memperbaiki diri sehingga tetap menjadi harapan publik. Di antaranya dengan langkah-langkah yang berbasis pada Pancasila dan UUD 1945.
Yudhie yang juga peneliti di kajian Pusat Kajian Pancasila dan Kepemimpinan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu menyebut enam hal bisa dilakukan Jokowi. Namun, dibutuhkan keberanian untuk melakukannya.
Yang pertama, kata Yudhie, Jokowi perlu melakukan renegosiasi seluruh kontrak karya pertambangan. “Renegosiasi dilakukan jika tak berani menasionalisasi aset strategis,” ujar Yudhie.
Kedua, Jokowi harus menghapus semua hutang yang selama ini membebani APBN. “Najis kalau sampai utang itu membebani APBN,” tegasnya.
Langkah ketiga, kata Yudhie melanjutkan, Jokowi perlu Jokowi melindungi produk dalam negeri. “Beri subsidi pada produk dalam negeri,” cetusnya.
JAKARTA - Dosen ekonomi politik di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Yudhie Haryono mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang merosotnya
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak