Enam Kali Tersingkir di Audisi, Regina Ivanova Juarai Indonesian Idol 2012
Langsung Dapat Tawaran Tampil di Sitkom
Senin, 09 Juli 2012 – 19:04 WIB

Regina Ivanova. Foto: Getty Images
Ya, sudah tujuh edisi Indonesian Idol dihelat. Di enam edisi sebelumnya, Regina selalu kandas di tahap audisi. Namun, hebatnya, perempuan berdarah Ambon itu tak putus asa. "Ketika gagal audisi, saya justru merasa, oh berarti ada yang kurang sama kemampuan saya. Saya coba pelajari apa kurangnya," ucap Regina.
Kegigihan itu akhirnya berbuah di edisi ketujuh tahun ini, yang merupakan kesempatan terakhirnya untuk berpartisipasi sesuai dengan batas umur yang ditetapkan penyelenggara. Regina bahkan melaju mulus sejak awal. Dari pekan ke pekan, trio juri Ahmad Dhani-Agnes Monica-Anang Hermansyah selalu mengguyurinya pujian. Regina juga tak sekali pun berada di zona tidak aman alias bottom three, beda dengan Sean yang pernah tereliminasi tapi diselamatkan hak veto juri.
Kenyataan itu pula yang pada akhirnya memunculkan keheranan banyak orang: Kok bisa bakat sehebat Regina tak pernah bisa lolos audisi di enam edisi Indonesian Idol sebelumnya?
Ketika hal tersebut ditanyakan kepada pihak RCTI sebagai penyelenggara, Fabian Dharmawan, sang executive producer, berdalih, bisa jadi di edisi-edisi sebelumnya penampilan Regina belum sebagus sekarang. "Apa benar dulu dia sebagus ini?" jawabnya di Hard Rock Cafe Jakarta dalam konferensi pers beberapa pekan lalu.
KEGIGIHAN yang tertempa dari kesulitan hidup menjadi fondasi kesuksesan Regina Ivanova. Dengan bakat sehebat itu, bagaimana bisa dia terjegal di
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri