Enam Kebiasaan Buruk yang Bisa Merugikan Kesehatan Usus Anda
jpnn.com, JAKARTA - Seperti yang telah kita ketahui, organ pencernaan manusia dibedakan menjadi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Semua organ tersebut memiliki peranannya masing masing yang sangat penting.
Begitu juga dengan usus halus dan usus besar. Usus halus merupakan tempat terjadinya penyerapan sari makanan, sedangkan usus besar merupakan tempat penampungan zat-zat sisa yang nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk feses, karena peranannya yang penting tersebutlah, kesehatan usus harus dijaga dan diperhatikan.
Namun dewasa ini, seiring dengan perkembangan zaman, berbagai penyakit dan masalah kesehatan pencernaan terutama yang berkaitan dengan usus semakin banyak, mulai dari peradangan usus, usus buntu, hingga yang paling parah adalah kanker usus.
Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan gaya hidup manusia dan juga pola makan manusia yang secara berangsur-angsur merusak usus. Dan secara otomatis jika usus sudah rusak, maka proses penyerapan sari makanan yang merupakan tujuan utama dari proses pencernaan akan terganggu.
Sehingga berdampak juga dengan terganggunya kesehatan tubuh. Jika hal ini dibiarkan tentu akan sangat merugikan diri sendiri dan bisa mengganggu aktivitas.
Lalu apa sajakah kebiasaan hidup yang bisa memengaruhi kesehatan usus? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Care2, Minggu (25/11).
1. Stres
Stres adalah aspek kesehatan yang sulit untuk ditanggapi dengan serius karena itu adalah konsep yang abstrak.
Usus halus ialah tempat terjadinya penyerapan sari makanan, sedangkan usus besar merupakan tempat penampungan zat-zat sisa yang dikeluarkan dalam bentuk feses.
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi