Enam Pelajar Ditetapkan jadi Tersangka Penyerangan Mobil Polisi

Aksi demonstrasi yang dilakukan para pelajar, khususnya di Kota Bogor juga menarik perhatian Wali Kota Bogor Bima Arya. Bukannya simpati, Bima justru merasa miris.
Politikus PAN itu mengatakan, harus membedakan antara idealisme mahasiswa dengan pelajar. Sebab tugas pelajar adalah belajar. Menyalurkannya bukan dengan cara demonstrasi.
Tetapi ketika itu dilakukan oleh mahasiswa maka merupakan hal yang wajar. Selagi sesuai aturan dan tidak anarkis.
“Kalau pelajar itu belum ke arah sana. Apalagi kalau dilakukan dengan kriminal. Jadi menurut saya ini tidak murni. Kalau mahasiswa saya percaya kemurniannya. Tapi kalau pelajar bisa jadi emosional atau bahkan ada aktornya,” tegas dia.
Bima juga telah berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah II Jawa Barat dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Bogor untuk menindak tegas. Menurutnya, para pelajar yang bertindak anarkistis dan kriminal harus ditahan agar merasa jera.
“Kita harus tegas mengajarkan kepada mereka. Apalagi kalau sekolahnya tidak benar, nilainya kacau lalu membuat kriminal. Ini menurut saya harus betul-betul dibina,” katanya. (gal/c)
Keenam pelajar diketahui secara sengaja menyerang kendaraan yang sedang ditumpangi Kasat Lantas Polresta Bogor Kota ketika sedang bertugas.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Saksi Melihat 2 Orang Membakar Kantor Media Pakuan Raya
- Polisi Ciduk Maling Pikap Penabrak Pengendara Lain di Bogor
- Selebgram Dibekuk Polisi, 2 Kali Unggah Link Sehari Dapat Sebegini
- Polisi Tetapkan Kakek Pemilik Kebun yang Bacok Pencuri di Bogor Jadi Tersangka
- Detik-Detik Kakek R Pergoki Pencuri di Kebunnya, Berduel, Pencurinya Tewas
- Maling Talas Tewas Dibacok Saat Beraksi, Pemilik Kebun Diperiksa Polisi