Enam Pengebom Bunuh Diri Guncang Afghanistan
Ledakkan Rumah-Kantor Gubernur, 19 Orang Tewas
Senin, 15 Agustus 2011 – 03:16 WIB
KABUL - Situasi di Afghanistan belum benar-benar kondusif setelah peralihan tanggung jawab keamanan dari pasukan koalisi NATO kepada aparat di negeri tersebut. Bahkan, kekhawatiran bahwa aparat keamanan Afghanistan belum siap ditinggalkan pasukan Amerika Serikat (AS) kembali terbukti. Sebuah serangan bersenjata dan bom bunuh diri meledakkan kantor gubernur Provinsi Parwan di dekat Kabul kemarin (14/8).
Tidak tanggung-tanggung, enam pelaku bom bunuh diri meluluhlantakkan kantor pemerintahan provinsi tersebut. Sedikitnya, 19 orang tewas dan puluhan lainnya luka dalam serangan itu.
Abdul Basir Salangi, sang gubernur, kepada salah satu stasiun televisi lokal membenarkan bahwa enam pelaku bom bunuh diri sengaja menyerbu kantornya pukul 11.00 waktu setempat (pukul 13.30 WIB). "Saat itu saya berada di dalam (kantor)," ujarnya kepada Tolo News menunjuk lokasi kompleks rumah dan kantor pemerintahan Provinsi Parwan di Kota Charikar, sekitar 50 kilometer utara Kabul.
Salangi adalah sosok komandan militer yang dikenal anti-Soviet dan anti-Taliban. Dia pernah berjuang melawan kekuasaan Taliban saat masih berkuasa pada 1996 hingga 2001 ketika pasukan koalisi AS menjatuhkan mereka. Itu adalah kali kedua dia menjadi target pembunuhan setelah bulan lalu kelompok Taliban mengarahkan senapan mesin ke arah dirinya.
KABUL - Situasi di Afghanistan belum benar-benar kondusif setelah peralihan tanggung jawab keamanan dari pasukan koalisi NATO kepada aparat di negeri
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer