Enam PMA Singapura Ini akan Investasi di Batam
jpnn.com, BATAM - Di tengah ekonomi Batam, Kepulauan Riau, yang sedang terpuruk, sejumlah investor masih tertarik datang untuk berinvestasi.
Setelah 11 penanam modal asing (PMA) berinvestasi di Batam lewat program Izin Investasi 3 Jam (i23J), maka 12 PMA lainnya akan segera masuk untuk berinvestasi di Batam.
Enam Perusahaan berasal dari Singapura, termasuk GMF yang merupakan perusahan joint venture Indonesia dan Singapura.
"Ini membuktikan bahwa Batam masih seksi di mata investor," ujar Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (12/8).
12 perusahaan yang akan segera menggunakan jasa i23J antara lain, PT GMF Aero Asia yang saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan BP Batam untuk membuka fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Bandara Hang Nadim.
Nilai investasinya diperkirakan mencapai 100 juta Dolar Amerika.
Kemudian PT Feen Marine asal Norwegia yang bergerak di bidang industri peralatan kapal dengan investasi sebesar 4 juta Dolar Amerika. Lalu ada KPJ Johor Specialist Hospital dari Malaysia dengan nilai investasi 4 juta Dolar Amerika.
Selanjutnya ada KOH Brothers dari Singapura yang bergerak di bidang pembuatan concrate block dengan investasi sebesar 100 juta Dolar Amerika. Kemudian ada 1-Net dari Singapura yang mengelola pusat data dengan investasi senilai 40 juta Dolar Amerika.
Di tengah ekonomi Batam, Kepulauan Riau, yang sedang terpuruk, sejumlah investor masih tertarik datang untuk berinvestasi.
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Ahmad Muzani Bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Ini yang Dibahas
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya
- Ini Upaya Bea Cukai Cikarang Mendukung Pertumbuhan Industri dan Investasi
- Bank Mandiri Perluas Kemandirian Finansial PMI lewat 'Mandiri Sahabatku' ke Jepang