Enam Santriwati Lapor Polisi, Duuuuh
jpnn.com, LAMPUNG TIMUR - Heboh kasus dugaan pencabulan 14 santri salah satu pondok pesantren di wilayah Kecamatan Natar, Lampung Selatan, belum mereda. Namun, kasus serupa kembali terjadi.
Kali ini, kasus dugaan pelecehan seksual ini terungkap dari laporan enam santriwati ke Polres Lampung Timur (Lamtim), Sabtu (27/1).
Mereka melaporkan pengasuh salah satu pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Lamtim, inisial NM, 52, dengan tuduhan pelecehan seksual.
Dari informasi yang dihimpun Radar Lampung (Jawa Pos Group), tiga dari enam santriwati masih tergolong anak di bawah umur. Mereka adalah UF (17), TR (16), IS (19), DW (19), NR (20), dan FR (18).
Saat lapor, keenam santriwati itu dimintai keterangan di ruang unit PPA Polres Lamtim.
Hasil penelusuran Radar Lampung, keenam korban diduga mengalami pelecehan seksual sekitar 2 tahun lalu.
Kala itu, terlapor merayu korban untuk memenuhi hasrat seksualnya dengan meminta korban memegang alat kelamin terlapor.
Kasus ini juga mendapat perhatian khusus dari Polda Lampung yang langsung turun tangan mem-back up penyelidikan kasus tersebut.
Kasus pencabulan dengan korban santriwati kembali terjadi di wilayah Lampung. Kali ini, enam santriwati lapor polisi.
- Bikin Malu, Anggota DPRD di Singkawang Ditangkap Polisi Gegara Kasus Asusila
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri
- Korban Pembunuhan di Kendal Merupakan Santriwati Hafizah, Polisi Buru Pelaku
- Paman Biadab, Keponakan Sendiri Dicabuli Sampai Hamil
- Pisah Dengan Istri, Pria di Siak Setubuhi Putri Kandung yang Berusia 10 Tahun
- Detik-Detik Oknum Guru Cabuli Murid yang Jualan Bakso, Astaga