Enam Teori Kenapa Korut Serang Korsel
Selasa, 25 Mei 2010 – 13:14 WIB
NEW YORK - Tragedi tenggelamnya kapal militer Korsel, Cheonan, telah memicu munculnya ketegangan baru dalam hubungan dua negara di Semenanjung Korea, Korsel dan Korut. Pihak Korsel yang sejak awal sudah menduga bahwa tragedi itu disebabkan oleh tindakan tetangganya di utara, bahkan telah melakukan penyelidikan dan melibatkan tim internasional. Hasilnya menurut mereka, sudah positif bahwa torpedo kapal selam Korut-lah yang menenggelamkan kapal mereka itu. Terkait hal ini, sebagaimana tulisan yang dimuat Selasa (25/5), Financial Times punya kemungkinan jawaban cukup menarik. Berdasarkan informasi yang mereka kembangkan serta pendapat sejumlah analis dan narasumber, mereka merumuskan bahwa setidaknya ada enam teori (tentang motif) di balik 'serangan' torpedo Korut itu. Yang pertama adalah balas dendam. Kemungkinan ini muncul berdasarkan rusaknya salah satu kapal Korut dalam bentrok senjata di perairan perbatasan keduanya, yang sempat terjadi November lalu.
Sebaliknya, Korut pun kontan membantah dan sejauh ini malah menyebut bahwa hasil penyelidikan itu tidak benar adanya. Namun banyak pihak internasional, termasuk lembaga PBB dalam hal ini, yakin dengan hasil temuan tim investigasi Korsel tersebut dan memandang Korut memang telah bertindak ofensif dalam hal ini.
Baca Juga:
Terlepas dari itu, kalaupun memang Korut telah 'menyerang' Korsel lewat torpedonya ke kapal Cheonan, sebenarnya masih ada satu pertanyaan penting yang tak banyak dipahami oleh berbagai pihak? Pertanyaan itu adalah: kenapa? Tepatnya lagi, kenapa Korut harus menyerang Korsel, terutama di saat suasana sudah sempat membaik antara keduanya?
Baca Juga:
NEW YORK - Tragedi tenggelamnya kapal militer Korsel, Cheonan, telah memicu munculnya ketegangan baru dalam hubungan dua negara di Semenanjung Korea,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer