Enam Terduga Teroris dari SMKN 2 Klaten, Guru-Guru pun Shock
Siapkan Skor 100, Dikeluarkan dari Sekolah
Kamis, 27 Januari 2011 – 06:59 WIB
Foto: Dok.JPNN
Tiga yang masih berstatus pelajar itu adalah Joko Lelono, 19, jurusan teknik elektro; Arga Wiratama, 18, jurusan teknik mesin; serta Yuda Anggoro, 19, jurusan mekanik elektro. Tiga lainnya sudah alumnus. Mereka adalah Nugroho Budi Santoso, 20; Tri Budi Santosa, 20; dan Agung Jati Santoso, 21. Mereka berasal dari jurusan yang berbeda.
"Itu berdasar penelusuran kami terhadap buku induk siswa. Mereka yang masih pelajar sama-sama kelas IV dan merupakan teman seangkatan. Saat ini, mereka masih menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di Solo," jelas Kepala SMKN 2 Klaten Muhammad Soleh kepada Radar Solo di kantornya kemarin. "Kejadian ini membuat kami para guru sangat kaget dan shock," katanya.
Dia menambahkan, berdasar data nilai di kelas I, II, dan III, selama belajar di sekolah, tiga anak tersebut termasuk kategori cerdas. Nilai terendah di semua pelajaran adalah tujuh. Untuk pelajaran agama, nilai mereka memang cukup menonjol, yaitu delapan. Bahkan, ada yang hampir sembilan.
Soleh mengaku kecolongan atas adanya kejadian tersebut. Selama ini, sekolah sudah membebaskan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki di luar sekolah bagi siswa kelas IV. "Tapi, ternyata ada yang menyalahgunakan kesempatan itu. Apa yang menimpa mereka membuat kami seperti disambar petir. Selama bergaul dengan siswa lain, mereka itu baik dan pendiam," ungkapnya.
Awas, jaringan teroris mulai merekrut kader-kader di sekolah. Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari penggrebekan tim Densus 88 Mabes Polri di Klaten
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri