Enam Terpidana Didor Hari Minggu, 2 Di Antaranya Perempuan
jpnn.com - JAKARTA - Enam terpidana mati kasus narkotika akan ditembak mati pada Minggu, 18 Januari 2015. Mereka terdiri dari empat pria dan dua perempuan. Lima napi akan dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan satu orang lainnya akan ditembak di Boyolali, Jateng.
“Eksekusi akan dilaksanakan untuk lima narapidana perkara narkotika di Lapas Nusakambangan, dan satu orang lain di Boyolali,” tegas Jaksa Agung HM Prasetyo dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Kamis (15/1).
Prasetyo lantas menyebutkan para terpidana mati yang akan didor di Nusa Kambangan adalah Namaona Denis (48), warga negara Malawi. Kasusnya diputus Pengadilan Negeri pada tahun 2001. Kemudian, putusan Mahkamah Agung pada 2002. Lantas pengajuan peninjauan kembali tahun 2009. Hingga akhirnya grasi ditolak 30 Desember 2014.
Berikutnya adalah Marco Archer Cardoso Moreira (53), WN Brazil. “Profesinya pilot pesawat udara,” kata mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejagung ini.
Berikutnya, ada Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (38), WN Nigeria. Kasusnya diputus PN pada 2004, Pengadilan Tinggi tahun 2004, kasasi pada tahun 2005. Kemudian peninjauan kembali pada 2009 dan pada 30 Desember 2014 grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.
Berikutnya adalah Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir (62), kewarganegaraan tidak jelas. Kasusnya diputus PN tahun 2003. Kemudian PT dan MA pada 2003. Peninjauan kembalinya pada 2006. Dan pada 30 Desember 2014 grasinya ditolak.
Nama lain adalah seorang perempuan, Tran Thi Bich Hanh (37), Warga Negara Vietnam inilah yang akan dieksekusi di Boyolali. Kasusnya diputus PN pada 2011, PT 2012. “Yang bersangkutan tidak mengajukan kasasi tapi langsung mengajukan grasi. Pada 30 Desember 2014 grasinya ditolak,” kata Prasetyo.
Terakhir adalah Rani Andriani alias Melisa Aprilia, Warga Negara Indonesia yang diputus PN pada 2000, MA pada 2001, PK pada 2002. Grasinya ditolak pada 30 Desember 2014.
JAKARTA - Enam terpidana mati kasus narkotika akan ditembak mati pada Minggu, 18 Januari 2015. Mereka terdiri dari empat pria dan dua perempuan.
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya