Encim Masnah, Sinden Pewaris Terakhir Gambang Kromong Klasik

Gagal Didik Dua Murid, Terancam Tak Ada Penerus

Encim Masnah, Sinden Pewaris Terakhir Gambang Kromong Klasik
Encim Masnah, Sinden Pewaris Terakhir Gambang Kromong Klasik
Selain dirinya, sejatinya ada satu lagi maestro gambang kromong. Yakni, Oen Oen Hok suaminya sendiri. Tapi, Oen Hok meninggal pada 1994.

"Mama bisanya mah cuma nyanyi dan nari. Tidak bisa mainin alat musik. Kalau Papa bisa mainin alat, bahkan bikin alat gambang kromong juga bisa. Kecuali kromong karena harus dibuat dari campuran besi dan kuningan," papar Ocit.

Gambang kromong klasik sudah mendarah daging pada diri Masnah. Dia bahkan menggeluti kesenian tersebut sejak berusia 14 tahun dengan menjadi wayang atau cokek. Saat itu dia berguru olah vokal kepada Encek Tek Kho, maestro gambang kromong saat itu.

Masnah dulu berkibar bersama kelompok gambang kromong bernama Irama Masa pimpinan sang suami. Namun, sejak suaminya meninggal, Irama Masa pun buyar. Kini Masnah mengandalkan order manggung dari kelompok gambang kromong yang mau menggunakan jasanya.

KESENIAN gambang kromong klasik terancam punah. Seni musik orkes paduan Betawi-Tiongkok itu kini tinggal menyisakan satu maestro yang masih hidup:

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News