Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang

Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mengantisipasi perkembangan tren industri kesehatan di Indonesia. Foto dok. SILO

“Salah satu alasan utama mengapa BESS semakin banyak dipilih adalah kemampuannya untuk memberikan pemulihan yang lebih cepat. Dengan mengurangi ukuran sayatan, BESS tidak hanya mengurangi rasa sakit, tetapi juga mempercepat proses penyembuhan," ujar dr Dohar.

Pasien yang menjalani prosedur ini sering kali melaporkan bahwa mereka merasa lebih nyaman dan mampu bergerak lebih cepat dibandingkan dengan prosedur bedah konvensional, yang sering kali memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dan lebih intensif.

Keuntungan lainnya adalah pengurangan kebutuhan akan perawatan pasca-operasi yang intensif. Banyak pasien yang menjalani BESS tidak memerlukan pengobatan nyeri yang tinggi, yang berpotensi mengurangi risiko efek samping dari obat-obatan tersebut.

"Proses pemulihan setelah BESS umumnya lebih cepat dan lebih lancar dibandingkan dengan metode bedah konvensional. Dalam banyak kasus, pasien dapat kembali ke pekerjaan mereka dalam beberapa hari, tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat ketidaknyamanan yang dirasakan," terang dr. Jephtah F. L. Tobing, Sp.OT (K) dari RS Siloam Lippo Village Karawaci.

Selama masa pemulihan, pasien juga cenderung mengalami lebih sedikit komplikasi.

Penelitian menunjukkan bahwa BESS mengurangi insiden infeksi dan perdarahan, yang merupakan risiko umum dalam prosedur bedah yang lebih invasif.

Pasien yang menjalani BESS sering kali melaporkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap hasil operasi dan proses pemulihan, menciptakan pengalaman yang lebih positif secara keseluruhan.

“Prosedur ini memanfaatkan alat endoskopi, kamera kecil, dan instrumen bedah yang dirancang khusus untuk memungkinkan dokter melakukan tindakan dengan tingkat akurasi tinggi," imbuh dr. Jephtah.(chi/jpnn)


Dengan sayatan yang lebih kecil, kerusakan pada otot dan jaringan lunak di sekitar tulang belakang diminimalkan.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News