Energi Terbarukan Butuh Rp 134,6 T
Kamis, 14 Juli 2011 – 10:04 WIB
JAKARTA - Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 134,6 triliun untuk mengembangkan energi baru terbarukan hingga 15 tahun ke depan. Itu tercantum dalam masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Pemerintah, lanjut Kardaya, tengah berupaya meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan di masyarakat dengan melakukan berbagai inovasi. Salah satunya mengganti lampu-lampu penerangan jalan di seluruh Indonesia dengan lampu penerang jalan tenaga surya atau solar cell. Pihaknya juga mengusulkan agar listrik yang dipakai di pusat perbelanjaan tidak lagi berasal dari PLN, namun diganti listrik dari tenaga sinar matahari dengan memasang panel surya di atas atap mal di kota-kota besar.
Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan energi baru terbarukan di lima koridor yakni, Sumatera sebesar Rp 25,06 triliun, Jawa Rp 86,3 triliun, Sulawesi Rp 15,77 triliun, Bali-Nusa Tenggara 2,64 triliun, dan Papua-Maluku Rp 4,83 triliun.
Baca Juga:
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi, Kardaya Warnika menjelaskan, pengembangan energi baru terbarukan merupakan program prioritas pemerintah untuk memasok energi alternatif bagi masyarakat. "Dana itu untuk investasi infrastruktur maupun untuk pembangkitnya," katanya di Jakarta, Rabu (13/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 134,6 triliun untuk mengembangkan energi baru terbarukan hingga 15 tahun ke depan. Itu tercantum
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Hadirka Perlindungan di Liburan Natal dan Tahun Baru
- INALUM Raih Pencapaian Tertinggi Dalam Produksi & Penjualan Aluminium
- Inovasi Pelumas Baru EMLI Diklaim Mampu Bersaing Secara Global
- Beri Kemudahan Pelanggan, ASDP Meluncurkan Fitur Pengiriman E-Tiket via WhatsApp
- Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara
- Tingkatkan Kenyamanan Konsumen, ASDP Sesuaikan Kebijakan Penalty Refund dan Reschedule Ferizy