Engelina: Oligarki Menjadi-jadi, Konsentrasi Ekonomi di Tangan Segelintir Orang

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Archipelago Solidarity Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina mengatakan orang yang berkeinginan menjadi kaya tidaklah salah.
Namun, menurut Engelina, menumpuk kekayaan di atas tanah rakyat tanpa memberikan kesejahteraan pada rakyat tergolong pengkhianat konstitusi negara.
Sebab, kata Engelina, konsentrasi ekonomi di tangan segelintir pengusaha yang juga memainkan peranan penting dalam mengelola negara makin menjauhkan semangat membangun kesejahteraan bersama.
“Situasi ini tidak bisa dibiarkan, karena hampir semua sumber kekayaan alam Indonesia saat ini berada dalam genggaman segelintir orang, yang juga berada di balik permainan politik nasional. Ini mau sampai kapan? Saling sandera, karena politik membutuhkan uang, dan para pemodal membutuhkan sokongan politik. Ini mempertaruhkan nasib rakyat,” tegas Engelina Pattiasina kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/11).
Engelina mengatakan hal tersebut saat ditanya mengenai elite politik yang larut dalam permainan politik, tetapi tidak atau belum menyentuh substansi isu ekonomi di Indonesia.
Engelina mengatakan, kawasan timur Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, tetapi terpuruk sebagai kawasan miskin.
Di saat bersamaan, bukan rahasia lagi, kalau sumber daya alam di kawasan timur berada dalam segelintir orang yang memang praktis menguasai ekonomi Indonesia.
Menurutnya, penguasaan kekayaan sumber daya alam yang demikian masif dengan sendirinya menjauhkan dari niat baik untuk menghadirkan kesejahteraan umum.
Direktur Archipelago Solidarity Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina menilai saat ini oligarki menjadi-jadi, konsentrasi ekonomi berada di tangan segelintir orang.
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran
- Kebijakan DHE SDA: Fondasi Kukuh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Akademisi Nilai Konsesi Tambang untuk UMKM & Koperasi Wujud Keadilan Ekonomi