Enggan Bersorban, Obama Batal ke Kuil
Kamis, 21 Oktober 2010 – 13:19 WIB
WASHINGTON DC - Sempat diisukan memeluk Islam, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama lebih berhati-hati mencitrakan diri. Kemarin (20/10) Gedung Putih mengumumkan pembatalan rencana kunjungan pemimpin 49 tahun tersebut ke Kuil Emas di Negara Bagian Amritsar, India. Konon, dia enggan dipotret mengenakan sorban. Meski demikian, panitia tetap mempersiapkan lawatan Obama ke Kuil Emas tersebut. Apalagi, tim inti panitia itu terdiri atas sejumlah diplomat AS di India. "Kami tetap mendukung dan memandu mereka (para diplomat AS) untuk persiapan. Tapi, keputusan berada di tangan mereka," ujar seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India.
"Berdasar informasi terbaru dari Gedung Putih, beliau (Obama) tidak akan berkunjung ke Amritsar dalam lawatannya ke India awal bulan depan," terang seorang diplomat di Kota New Delhi yang tidak bersedia menyebutkan namanya, seperti dilansir Agence France-Presse. Menurut dia, selain masalah penutup kepala, ada beberapa kendala logistik lain yang membuat Obama batal mengunjungi Kuil Emas.
Baca Juga:
Sesuai adat yang berlaku di Negeri Taj Mahal itu, siapa pun yang berkunjung ke kuil paling suci kaum Sikh di India tersebut memang harus mengenakan sorban. Namun, aturan baku itulah yang membuat Gedung Putih merevisi jadwal kunjungan Obama. Penutup kepala khas kaum Sikh, seperti yang dikenakan Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh tersebut, dikhawatirkan memantik kembali isu bahwa Obama muslim.
Baca Juga:
WASHINGTON DC - Sempat diisukan memeluk Islam, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama lebih berhati-hati mencitrakan diri. Kemarin (20/10) Gedung
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?