Enggan Bersosialisasi, Dikenal sebagai Orang Rumahan
Sabtu, 01 Agustus 2009 – 11:09 WIB
Salah Satu Rumah yang pernah ditinggali Ibrohim, di kawasan Sawangan Depok, Jawa Barat.
Kemudian, pada 2005, Ibrohim menjual rumah tersebut kepada Komaruddin. Setelah itu, Ibrohim menitipkan anak dan istrinya kepada mertua di Kuningan, Jawa Barat. Sementara, dia tinggal bersama dua kakaknya di Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur. Itu adalah rumah peninggalan orang tuanya "kedua orang tua Ibrohim telah meninggal.
Ada yang menduga, saat itulah Ibrohim mulai bersentuhan dengan jaringan Noordin M. Top. Ketika itu pula, dia semakin intensif beraktivitas. Dia menitipkan istri dan anak-anaknya kepada mertua di Kuningan karena tidak ingin keluarganya ikut terlibat. Dia pun bisa lebih bebas bergerak.
Pada 2007, Ibrohim pindah tempat tinggal. Saat itu perkampungan Cililitan Kecil dilanda banjir besar. Rumah peninggalan orang tuanya ditinggalkan. Ibrohim dan kedua kakaknya seakan tak punya rasa eman terhadap rumah warisan itu. Saat warga Jakarta yang lain kesulitan mendapatkan tempat tinggal, Ibrohim justru meninggalkan begitu saja rumah dua lantai tersebut. Itu pula yang menguatkan dugaan bahwa Ibrohim terlibat lebih jauh dengan jaringan Noordin dan tak terlalu memikirkan harta benda.
Meninggalkan kampung Cililitan Kecil, Ibrohim malah tinggal di rumah petak di Jalan Eks AURI di kawasan Mega Kuningan. Setelah itu, dia pindah lagi ke Condet bersama kakaknya, Syukri, yang kini juga menghilang.
Kalau Ibrohim benar-benar terlibat jaringan Noordin M. Top, mungkin dia baru bergabung sekitar 2005. Paling tidak, itulah yang terekam dari
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu