Enggan Bersosialisasi, Dikenal sebagai Orang Rumahan
Sabtu, 01 Agustus 2009 – 11:09 WIB
Pada kegiatan-kegiatan warga, Ibrohim juga tak banyak terlibat. Bahkan, pada acara Agustusan, saat hampir semua warga berkumpul untuk merayakan, Ibrohim tak pernah ikut. Padahal, hampir semua warga, bapak-bapak dan ibu-ibu, ngumpul. Mereka ikut menjadi panitia teknis perlombaan untuk anak-anak.
Tri menyatakan tidak tahu mengapa Ibrohim enggan bersosialisasi. Padahal, setiap selesai kerja, dia selalu pulang ke rumah. "Ya kalau dia ngekos di dekat tempat kerja terus nggak bisa pulang. Lha ini dia juga di rumah. Tapi, nggak keluar. Ngapain juga," ujar wanita berambut sebahu itu.
Hal senada juga diungkapkan Hotma Manik. Rumah ibu satu anak itu di samping rumah Ibrohim. Hotma dan suaminya menempati rumah itu beberapa bulan setelah Ibrohim. Sama dengan dua tetangganya, Hotma melihat Ibrohim jauh dari kesan teroris. Dia juga bukan orang yang supel dan suka bergaul dengan tetangga. "Orangnya biasa banget. Tidak ada yang aneh-aneh," katanya.
Hotma juga tidak pernah tahu Ibrohim sempat menjadi aktivis sebuah parpol Islam, seperti banyak terdapat dalam dokumen yang ditemukan di rumah Ibrohim di Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Dia nggak pernah ngajakin milih siapa. Orang ngomong sama orang saja kagak pernah, gimana mau kampanye," ujarnya.
Kalau Ibrohim benar-benar terlibat jaringan Noordin M. Top, mungkin dia baru bergabung sekitar 2005. Paling tidak, itulah yang terekam dari
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408