Enggan Komentari Freeport, Nasionalisme Jokowi Dipertanyakan

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, mempertanyakan kadar nasionalisme capres dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi.
Hal ini terkait sikap Jokowi yang enggan bicara soal kegiatan eksplorasi tambang PT Freeport di Papua.
"Kalau ngomongin Jokowi, dia harus diuji nasionalisnya. Bisa tidak dia renegosiasi soal Freeport. Jokowi mampu tidak mengevaluasi ketika jadi Presiden? Mungkin sekarang dia tidak mau ngomong karena bukan wewenangnya," ujar Emrus saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (7/4).
Menurut Emrus, Jokowi harus mengevaluasi keberadaan semua usaha tambang asing di Indonesia termasuk Freeport apabila terpilih menjadi presiden. Ia menegaskan, bisnis pertambangan asing di Indonesia harus membawa manfaat bagi kepentingan masyarakat.
"Bisa tidak Jokowi mengevaluasi tambang yang kebanyakan kepemilikan asing sesuai UUD 1945 pasal 33? Jika jokowi jadi presiden, dia juga wajib dan harus mampu evaluasi. Tidak hanya Freeport, tapi tambang lain seperti batubara dan emas, untuk kepentingan masyarakat Indonesia," papar Emrus.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi menolak berkomentar mengenai royalti dan divestasi saham PT Freeport yang hingga kini masih mengeksplorasi tambang di Timika, Papua. Ia berdalih baru bisa berkomentar setelah pelaksanaan pemilu legislatif (pileg). (dil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, mempertanyakan kadar nasionalisme capres dari PDIP, Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah