Eng...ing...eng! Model Pengklasteran Desa Ala Orba Akan Dihidupkan Kembali

jpnn.com - BANDA ACEH - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes), Nata Irawan menilai pengklasteran desa yang sebelumnya pernah ada di era Orde Baru, layak dipertimbangkan untuk dihidupkan kembali.
Pasalnya, dengan pengklasteran, dapat lebih memudahkan pemerintah melihat perkembangan desa dan melakukan sejumlah upaya guna memercepat pembangunan.
"Dulu ada desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada. Harusnya kita kembali ke nomenklatur itu. Jadi lebih mudah mengklaster desa mana yang sedang berporses dan desa mana yang sudah maju," ujar Nata, Jumat (9/10).
Menurut dia, lomba antardesa juga perlu lebih dioptimalkan.
Namun polanya perlu dirubah dari yang selama ini langsung digelar setingkat nasional, dilakukan secara regional terlebih dahulu, mengingat selama ini yang menang cenderung desa-desa di pulau Jawa. Sementara jumlah desa di Indonesia diperkirakan telah mencapai 74.754 desa.
"Nah, dalam (salah satu rancangan--red) Permendagri yang kami susun, ini mau dievaluasi. Jadi kalau bisa (lomba antardesa--red) dibuat regional. Jawa lawan Jawa, Sumatera sendiri. Paling tidak dibagi dalam empat regional. Lalu nanti yang juara pertama di masing-masing regional diseleksi untuk juara nasional yang berhak tampil langsung di hadapan Presiden," paparnya. (gir/jpnn)
BANDA ACEH - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes), Nata Irawan menilai pengklasteran desa yang sebelumnya pernah ada di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah