ENI Bangun Floating LNG di Ambalat
Senin, 20 Oktober 2008 – 16:20 WIB
Baca Juga:
"Hanya mereka minta harus secure keamanan. Khusus yang di Ambalat, mereka sering lihat bolak-balik kapal patroli Malaysia,"kata Evita. Sebelumnya Shell, perusahaan migas asal Singapura bersama partnernya yang mengelola blok Ambalat. Tapi Shell tidak menemukan cadangan migas disana. Menurut Purnomo, pihak ENI maupun pemerintah belum membicarakan masalah teknis pembangunan floating therminal di blok Ambalat.
"Tapi belum bicara mengenai teknis berapa besar, tapi bangun floating train pasti ekonomiskan. Perusahaan gede kayak mereka itu nggak mungkin kalau tidak ekonomis mereka membangun,"ujarnya. Sebagai perbandingan, pembangunan satu train LNG terminal di Tangguh, Papua menelan biaya sekitar US$ 6 miliar. Satu train biasanya berkapasitas 3 juta ton per tahun. Namun untuk pembangunan LNG floating terminal membutuhkan dana yang lebih besar. Seperti LNG floating di Masela yang menelan biaya lebih dari USD 10 miliar. (wid)
JAKARTA-Perusahaan migas swasta asal Italia akan bangun LNG Terminal terapung (Floating LNG Therminal) di Blok Ambalat. Hari ini pihak ENI dijadwalkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis