ENTREV Dorong Pemerataan Persebaran Infrastruktur SPKLU

PLN telah memasang 3.233 unit SPKLU di 2.192 lokasi pada 2024, dengan target bertambah menjadi 6.278 unit pada 2025.
"PLN sejak awal memang sudah diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyiapkan infrastrukturnya. Bahkan, dulu sebelum banyak kendaraan listrik beredar, kami sudah pasang SPKLU di berbagai kantor PLN. Sekarang, dengan adanya insentif dari pemerintah, pertumbuhan EV semakin pesat," jelas Edi.
PLN mencatat distribusi SPKLU saat ini masih terkonsentrasi di Jawa dengan 2.211 unit di 1.385 lokasi, disusul oleh Sumatra (410 unit), Kalimantan (209 unit), Bali dan Nusa Tenggara (217 unit), Sulawesi (139 unit), Maluku (22 unit), dan Papua (25 unit).
Tahun ini, PLN akan menambah SPKLU di wilayah dengan tingkat penggunaan kendaraan listrik tertinggi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
"Karena di tiga wilayah ini, perbandingan jumlah kendaraan listrik dan SPKLU masih tinggi, yakni 1:47 di Jakarta, 1:27 di Banten, dan 1:18 di Jawa Barat," papar Edi.
Selain pengadaan mandiri, PLN juga membuka peluang kemitraan bagi sektor swasta. Edi menjelaskan bahwa lebih dari 1.500 unit SPKLU bisa dikembangkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
"Kami membuka peluang besar bagi sektor swasta untuk ikut serta. Kalau ada lahan strategis, silakan ajukan kemitraan dengan PLN. Kami siap mendukung, terutama di titik-titik dengan tingkat okupansi tinggi seperti pusat perkantoran, mal, dan rest area," tambahnya.
Menurutnya, ada beberapa skema kemitraan yang bisa dipilih, termasuk kerja sama antara pemilik lahan dan penyedia charger, serta model di mana PLN hanya menyediakan sistem operasional dan pembayaran.
National Project Manager ENTREV Boyke Lakaseru menyatakan percepatan transisi energi, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik harus dilakukan bersama
- Berkat Inovasi & Transparansi Komunikasi, PLN Indonesia Power Raih Penghargaan PRIA 2025
- Sidang Korupsi Retrofit, Ahli: Tidak Ada Keterkaitan antara Kerugian Negara dan BUMN
- Isuzu Elf Ev Belum Dijual di Indonesia, IAMI Ungkap Alasannya
- Diskon Habis, Tarif Listrik Normal Lagi Mulai 1 Maret
- Penggunaan Listrik di Jakarta Diprediksi Meningkat Selama Ramadan
- Tekan Emisi Karbon, PLN IP Lakukan Pengujian Partial Green Ammonia Cofiring di PLTU