Epidemi Hepatitis C Ancam Pengguna Narkoba di Australia
Ahli kesehatan masyarakat memperingatkan, Australia berada di tengah-tengah epidemi Hepatitis C dengan hampir seperempat juta warganya menderita virus yang ditularkan melalui darah ini.
Sekitar 90% infeksi baru ditemukan di antara orang-orang yang menyuntikkan saling menyuntikkan narkoba. Penelitian menunjukkan, prevalensi Hepatitis C di antara mereka yang menggunakan program pertukaran jarum suntik tengah meningkat, meskipun ada peningkatan akses ke jarum suntik yang bersih.
Hepatitis C adalah virus yang ditularkan melalui darah paling umum di Australia dan karena kurangnya gejala, virus ini bisa tak terdeteksi selama bertahun-tahun.
Pengguna narkoba meminta akses jarum suntik bersih yang lebih baik demi memberantas epidemi Hepatitis C di Australia.
Jika tidak diobati, penyakit menular ini menyerang hati dan dapat menyebabkan sirosis, penyakit hati dan kanker hati stadium akhir.
Fiona telah menjadi relawan di Asosiasi Pengguna Narkoba dan AIDS New South Wales (NUAA), klinik pertukaran jarum suntik di Sydney, selama bertahun-tahun.
Ia terkena Hepatitis C pada pertengahan 1980-an ketika berbagi jarum suntik.
"Saya 50 tahun sekarang. Saya telah menggunakannya selama bertahun-tahun, mungkin lebih dari 30 tahun," sebutnya.
Ahli kesehatan masyarakat memperingatkan, Australia berada di tengah-tengah epidemi Hepatitis C dengan hampir seperempat juta warganya menderita
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat