Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun
Sehingga kemudian mereka mempelajari genome dari ribuan orang di seluruh dunia yang tersimpan dalam bank data Proyek 1.000 Genomes.
Mereka menemukan adanya tanda yang memiliki hubungan virus corona dalam genetik orang yang berasal dari Vietnam, Tiongkok dan Jepang, tapi tidak ditemukan di kalangan orang lainnya.
"Setelah menemukan adanya tanda-tanda tersebut, kami menggunakan berbagai alat untuk bisa melacak kapan perubahan genetik tersebut terjadi," kata Dr Soulimi.
"Penyesuaian itu mulai terjadi sekitar 25 ribu tahun lalu."
Berapa lama virus corona beredar?
Tidak saja bukti bagaimana manusia dengan virus corona bersinggungan, namun juga seberapa lama virus tersebut beredar.
Para peneliti menemukan virus ini berhenti melakukan tekanan evolusi terhadap genome sekitar 5 ribu tahun lalu, yang berarti epidemi ini berlangsung selama 20 ribu tahun.
"Kami tidak bisa menjelaskan apakah ini terjadi secara berkala misalnya setiap musim dingin seperti flu, atau adanya virus yang secara berkala melompat dari binatang ke manusia setiap lima atau 10 tahun, seperti yang terjadi dalam 20 tahun terakhir dengan SARS, MERS, dan SARS-CoV-2," kata Dr Souilmi.
Namun menurutnya, kemungkinan adanya satu atau beberapa virus yang berasal dari molekul yang sama.
Epidemi virus corona pernah terjadi di kawasan Asia Timur sekitar 25 ribu tahun lalu dan buktinya bisa terlihat di gen kita sendiri
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024