Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun
Hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan keluarga virus yang menyebabkan COVID-19.
Terlepas dari itu, yang jelas dari penelitian ini adalah manusia pernah mengalami wabah virus corona selama sekitar 20 ribu tahun dalam satu masa dalam sejarah kehidupan kita.
Melihat ke belakang untuk masa depan
Menemukan adanya wabah virus corona di masa lalu bisa memberikan sinyal apa yang harus dilakukan bila ada pandemi di masa depan.
"Informasi ini sangat berguna mengenai bagaimana virus menyebar dan seberapa lama bertahan," kata Dr Souilmi.
Melacak adaptasi genetis yang terjadi bisa membantu peneliti menemukan gen mana yang memainkan peran penting dalam membantu tubuh memerangi penularan.
"Ini bisa membantu usaha mengembangkan obat dan vaksin. Namun dalam waktu bersamaan juga menjelaskan masih akan lebih banyak lagi epidemi yang akan terjadi," kata Dr Souilmi.
Menurut Profesor Alexandrov, kalau saja informasi ini sudah ada sebelum pandemi COVID-19 maka akan sangat membantu untuk menanganinya.
"Kita mungkin akan dalam keadaan lebih baik, sudah ada obat yang tersedia, dan mungkin sudah ada tes awal mengenai vaksin," katanya.
Epidemi virus corona pernah terjadi di kawasan Asia Timur sekitar 25 ribu tahun lalu dan buktinya bisa terlihat di gen kita sendiri
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air