Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Tes COVID-19 Massal di Penjara
Meski mengkhawatirkan kondisi kesehatan suaminya, Alia mengaku lega karena setidaknya sekarang Jumhur dirawat di rumah sakit dan tidak di tahanan.
Photo: Jumhur Hidayat saat hendak diperiksa polisi beberapa waktu lalu. (ANTARA/Reno Esnir.)
"Di rumah sakit 'kan alat-alatnya lengkap, dokter dan perawat juga selalu siaga, jadi bisa maksimal penanganannya. Sementara kalau di rutan, selain alat-alat yang nggak lengkap, saya juga nggak tahu bagaimana kebersihannya dan sirkulasi udaranya," ujar ibu dari empat orang anak ini.
Alia berharap, pihak Mabes Polri bisa lebih informatif terkait kondisi kesehatan suaminya setelah dinyatakan positif COVID-19, apalagi Jumhur juga belum pulih benar setelah operasi bulan lalu.
"Saya hanya minta kepolisian memenuhi hak-hak kami sebagai keluarga. Suami saya walaupun berstatus tahanan, tapi sekarang juga berstatus pasien. Saya berhak tahu perkembangan kesehatannya."
Mabes Polri sendiri mengaku langsung mengambil tindakan terkait kasus positif COVID-19 ini. Selain merawat tahanan yang memiliki gejala klinis dan terkonfirmasi corona di RS Polri, orang tanpa gejala diisolasi di ruang tahanan terpisah.
"Menerapkan protokol kesehatan di ruang tahanan dengan menyediakan masker, tempat mencuci tangan, cairan pembersih tangan, menjaga jarak, memberikan vitamin dan suplemen serta obat yang dibutuhkan," jelas Awi.
Menangguhkan penahanan
Menanggapi kasus positif COVID-19 di rutan Mabes Polri, peneliti isu pemasyarakatan, Leopold Sudaryono, mengatakan sejumlah elemen masyarakat sipil sudah berulang kali meminta kepolisian dan jaksa untuk menangguhkan penahanan selama pandemi.
Jumhur Hidayat, aktivis yang kerap dihubungkan dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), dinyatakan positif COVID-19 dalam status tahanan di Rutan Bareskrim Mabes Polri
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan