Ahli Epidemiologi Sebut PSBB Ala Anies Lebih Efektif daripada PPKM Darurat, Bubarkan KPC PEN!
"Penanganan pandeminya enggak jalan, adanya PEN saja. Makanya ini KPC PEN baiknya dibubarkan saja, sudah gagal kok," katanya.
Pandu menambahkan salah satu indikasi tidak efektifnya KPC PEN ialah tidak mau mendengarkan saran-saran yang disampaikan para ahli kesehatan soal adanya lonjakan Covid-19 pasca-Lebaran.
Pandu mengaku sudah memprediksi lonjakan kasus Covid-19 dengan beberapa alasan. Pertama ialah kemunculan varian Delta dari India.
Kedua, perilaku abai penduduk. Ketiga, kebijakan pemerintah kurang tepat.
"Sudah jauh hari saya sampaikan akan adanya gelombang lonjakan yang sangat dahsyat. Itu saya diskusikan dengan Pak Gunadi dan Pak Anies. Kalau enggak ditekan, sekarang akan kewalahan Jakarta dan Pulau Jawa, maka ketatkanlah Pulau Jawa segera," bebernya.
Menurut Pandu, baik Menteri Budi maupun Gubernur Anies setuju dengan sarannya. Namun, usulan itu tidak bisa diterima kalangan lain di pemerintahan.
"Saya bilang saya cemas akan terjadi seperti pola India, rumah sakit akan kolaps, banyak yang tidak bisa ditampung, banyak yang akan meninggal, kekurangan oksigen. Saya bayangkan itu kejadian India di Jakarta dan Pulau Jawa. Sekarang terbukti," tegasnya. (esy/jpnn)
Pakar epidemiologi UI Pandu Riono membandingkan PSBB Anies Baswedan dan PPKM darurat serta menyesalkan sikap pemerintah yang tidak mau mendengarkan masukan para pakar dan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies