Epidemiolog Sebut Uji Efektivitas Vaksin Covid-19 Perlu Kembali Dilakukan
jpnn.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan pemerintah perlu kembali melakukan evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini.
Pasalnya, saat ini muncul berbagai varian yang membuat banyak hal tak terduga.
"Jadi unpredictable variant apalagi yang akan muncul,” kata Defriman, Selasa (7/12).
Defriman menuturkan evaluasi diperlukan guna mengetahui apakah vaksin Covid-19 yang digunakan masih memiliki efektivitas yang sama seperti sebelumnya atau tidak.
"Sekaligus mengetahui seberapa besar dapat membantu melindungi diri dari varian-varian baru yang nantinya akan muncul," ujar dia.
Selain itu, kata Defriman, evaluasi itu juga diperlukan untuk membuktikan apakah kasus Covid-19 yang saat ini landai dan terkendali memang disebabkan oleh tingginya cakupan vaksinasi.
Atau, lanjut dia, karena masyarakat Indonesia secara tak sadar sudah banyak yang terinfeksi dan secara tidak sadar dapat bertahan dan membentuk vaksin alami yang membuat sel memori mengingat jenis virus yang masuk ke dalam tubuh.
“Bisa saja orang terinfeksi secara alamiah, itu kan membentuk antibodi juga. Artinya, antibodi terbentuk bukan karena divaksin, tetapi karena dia sudah terinfeksi dan dia sudah mengenal virus itu ketika dia sembuh. Jadi itu juga tidak akan terinfeksi ke yang lain, itu menjadi pertanyaan besar,” kata dia.
Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri mengatakan pemerintah perlu kembali melakukan evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini.
- Misbakhun Jadi Doktor Ekonomi, Disertasinya tentang Peran DPR di Masa Pandemi
- Operasi Aman Nusa II Inovasi Kepolisian dalam Menangani Pandemi
- Okupansi The Nusa Dua Meningkat, Optimistis Tren Positif Sepanjang 2024
- Terguncang karena Pandemi, Kini Usaha Ini Berkembang Berkat 'BRI KlasterkuHidupku'
- Kinerja Apik, Kualitas Kredit BRI Terjaga dengan Loan at Risk Makin Menurun
- Dorong Percepatan Produksi Vaksin di Kawasan Global South, CEPI Gandeng Bio Farma