Era Baru Pendidikan Toddler, Fokus pada Kreativitas dan Kecerdasan
jpnn.com, JAKARTA - Pendidikan anak usia dini kini menjadi perhatian utama bagi banyak orang tua di Indonesia. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa 80% perkembangan otak manusia terjadi sebelum usia lima tahun.
Dengan memanfaatkan periode emas ini, metode belajar yang tepat diyakini dapat membantu anak mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis sejak dini.
Kepala Penelitian Lembaga Pendidikan Anak Danbi Angela mengatakan, pembelajaran yang efektif untuk anak usia dini haruslah menyenangkan.
“Anak-anak pada usia ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tetapi konsentrasi mereka cenderung singkat. Oleh karena itu, aktivitas belajar harus dirancang interaktif dan menarik,” jelas Angela dalam keterangannya, Senin (30/12).
Selain itu, rutinitas belajar harian yang konsisten, meskipun hanya 10–15 menit, juga penting untuk membentuk kebiasaan belajar yang positif.
Menjawab kebutuhan ini, Wink, program pendidikan anak usia dini nomor satu di Korea, kini hadir di Indonesia.
Korea, yang dikenal sebagai negara dengan dedikasi tinggi terhadap pendidikan, berhasil menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia berkat investasi besar pada pengembangan sumber daya manusia.
Program Wink sendiri telah meraih popularitas besar di Korea, karena menawarkan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan aman untuk anak-anak.
Perubahan tren pendidikan toddler fokus pada kreativitas dan kecerdasan. Simak selengkapnya
- Pengukuhan Bunda PAUD, Benyamin Sebut Pendidikan Akhlak jadi Prioritas di Era Digital
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Sekolah Kesetaraan Gratis Beri Akses Pendidikan untuk Anak-Anak
- Lestari Moerdijat Tekankan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini, Begini Harapannya
- Cheeky Peeky Playhouse Tawarkan Kurikulum Reggio Emilia Bagi Anak Usia Dini
- Diduga Lalai Melindungi Siswa, Sekolah Elite Ini Dilaporkan ke Polisi