Era Baru Superblok, Mal dan Foodcourt di Ring Satu
Kamis, 01 September 2011 – 01:41 WIB
Dulu saya suka memandang langit dari lokasi di sekitar Ka’bah ini. Sekarang setiap kali ingin menatap keagungan langit, mata tertarik ke puncak menara jam di atas superblok itu. Apalagi arsitektur bagian atas keseluruhan superblok ini memang sangat modern dan indah. Kehadiran superblok baru ini telah mengubah suasana di Masjid Al Haram.
Tidak sama dengan ketika hotel-hotel megah dulu mulai hadir di sekeliling masjid. Superblok, foodcourt, mal, dan arena rekreasi di dalamnya seperti tanda zaman baru Makkah.
Melengkapi zaman baru lainnya: handphone.
Merajalelanya handphone benar-benar mengubah Masjid Al Haram. Memang tidak sampai ada dering telepon yang bersahutan, tapi tidak jarang orang bertawaf (ritual mengelilingi Ka’bah tujuh putaran) sambil menerima telepon. Orang juga saling mencari keluarga yang terpisah melalui telepon. Dan ini yang berubah: saling memotret di dekat Ka’bah.
Dulu memotret dengan kamera dilarang keras. Memasuki pintu masjid diperiksa ketat. Saya pernah memberikan pujian yang tinggi kepada wartawan Jawa Pos Surya Aka yang kala itu berhasil menyelundupkan tustel dan berhasil memotret orang yang lagi tawaf dengan sangat sempurnanya tanpa ketahuan petugas. Kini petugasnya yang kuwalahan karena semua orang punya kamera di handphone mereka.
Inilah catatan Dahlan Iskan dari Makkah yang dimuat hari ini dan besok. Sejak 15 tahun lalu, sebagai CEO Jawa Pos, dia sering berlebaran di Makkah,
BERITA TERKAIT