Era Otda Picu Jebloknya Mutu Pendidikan
Senin, 16 Mei 2011 – 02:54 WIB

Era Otda Picu Jebloknya Mutu Pendidikan
Faktor kedua, dipicu dari daerah sendiri. Dikatakan, di era otonomi daerah seperti sekarang ini, urusan pendidikan sangat terkooptasi oleh kepentingan politik. Kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru yang berkualitas justru tidak terpakai jika dia tidak punya kedekatan dengan kepala daerah. "Sebaliknya, meski pun tidak bagus tapi pernah menjadi tim sukses (kepala daerah saat pemilukada, red), dia terpakai. Tergantung kedekatan dengan kepala daerah," ujarnya.
Baca Juga:
Karenanya, Miing mengaku, jauh-jauh hari sudah mendesak pemerintah pusat agar urusan pendidikan tidak lagi menjadi kewenangan daerah. "Karena terlalu besar kooptasi politiknya. Bagaimana pendidikan bisa baik jika terus dikendalikan kepentingan politik," sergahnya.
Seperti diberitakan, kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen. Dari 1.461.941 peserta UN SMA/MA, jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498. Sisanya, yang tidak lulus 11.443 (0,78 persen) peserta.
Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu, gabungan ujian utama dan ujian ulang, sebanyak 99,04 persen. Persentase ketidaklulusan tertinggi di NTT dengan 5,57 persen, terbaik Bali dengan 0,04 persen. Sedang Sumut persentase ketidaklulusannya mencapai 0,21 persen. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Angka kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA tahun ini, yang tidak beranjak jauh dibanding angka kelulusan tahun lalu, menunjukkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran
- Ganesha Operation dan FT UNDIP Bantu Siswa Menghadapi Persaingan Masuk PTN
- Perkenalkan Konsep Green Policing di UIR, Kapolda Riau Ajak Mahasiswa Mencintai Lingkungan
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak
- Perpres Tukin Dosen & ASN Kemdiktisaintek Terbit, 3 Menteri Ungkap 5 Poin Penting
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung