Era Transparan, Mustahil Kumpulkan Dana Politik dari BUMN
jpnn.com, JAKARTA - Era transparasi dan akuntabilitas membuat modus mengumpulkan dana politik dengan cara memeras badan usaha milik negara (BUMN) sulit dilakukan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Mindo Sianipar pun meragukan tudingan adanya pihak yang memeras BUMN untuk mengumpulkan dana politik.
"Kalau saya sendiri belum pernah mengetahui dan mendengar ada oknum untuk kepentingan politiknya terus memeras BUMN," ucap Mindo, Jumat (22/6).
Mindo menuturkan, era yang sangat transparan dan akuntabilitas modern membuat pemerasan BUMN untuk ongkos politik susah dilakukan.
"Mungkin kalau dulu, zaman Orde Baru yang semua serbatertutup, tidak transparan dan akuntabel, bisa jadi terjadi. Namun, kalau sekarang susah begitu. Publik dapat memantau. Semua mengawasi," ujar Mindo.
Apalagi, sambung Mindo, saat ini Kementerian BUMN dipimpin figur profesional yang bukan dari partai politik.
"Jadi, saya rasa tuduhan semacam adanya cara mengumpulkan ongkos politik dari BUMN atau menggelembungkan dana proyek itu visi misinya (ucapannya) tidak ada. Kan, menteri BUMN bukan politikus," kata Mindo.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui siaran langsung di akun Facebook pribadinya, Kamis (21/6), menyampaikan bahwa saat ini banyak cara dilakukan untuk mengumpulkan biaya politik yang membuat mundur ekonomi nasional.
Era transparasi dan akuntabilitas membuat modus mengumpulkan dana politik dengan cara memeras badan usaha milik negara (BUMN) sulit dilakukan.
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan
- Menteri PKP: Saya Apresiasi BTN yang Bisa Berikan KPR Kepada Pemilik Warung Bakso
- SIG Meyakini Precise Interlock Brick jadi Solusi Jitu Tantangan Proyek 3 Juta Rumah
- Kementerian BUMN Resmikan Tim Pengembangan Bisnis Komoditas Kopi & Kakao
- PGN dan BGN Kerja Sama Penyediaan Pasokan Gas Bumi untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun