Eranya Para Sheikh

Eranya Para Sheikh
Eranya Para Sheikh
Mulai dari pengusaha asal Skandinavia, Eropa Timur, Amerika, hingga belakang Asia, terutama Timur Tengah, menggebrak. "Para investor dari Asia sekarang berebut terlibat. Benar-benar terjadi lonjakan deal yang besar," kata Raj Athwal, Head of Corporate klub kasta kedua Watford, seperti dikutip Daily Mail.

Mohamed Al Fayed dianggap sebagai pionir pebisnis non-Eropa yang merambah Inggris. Dia kelahiran Mesir dan membeli Fulham pada 1997. Ternyata, konglomerat Asia, yakni Sam Hamman, asal Lebanon, sudah lebih dulu pada 1977 dengan menjadi presiden Wimbledon FC. Dia melepas sahamnya di sana pada 200 lalu.

Kalau saja beberapa deal tercapai pada awal musim lalu, sepak bola Eropa benar-benar diramaikan konglomerat Asia. Saat itu, pengusahan India Mukesh Ambani ingin membeli Liverpool dan adiknya Anil Ambani ingin mengakuisisi Newcastle United. Tapi, gagal.

Inggris memang menjadi tujuan utama, tapi liga lainnya juga menjadi bidikan. Di Liga Primera, konglomerat asal Qatar Sheikh Abdullah Al Thani mengakuisisi Malaga dan kemudian Royal Emirates Grup mengambil alih Getafe.

PARIS - Tren konglomerat Asia, terutama Timur Tengah merambah sepak bola Eropa terus berlanjut. Mereka datang membawa ambisi besar dan dana banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News